Kuliner Doni
Perjuangan Demi Kuliner Idaman

Salah satu seni yang saat ini sedang tren (menurut saya lho ya) adalah seni olah rasa atau lebih tepatnya seni olah lidah. Makanya tidak heran bisnis kuliner menjamur dimana-mana. Dalam  itinerary wisata saat ini seringkali ada sesi wisata kuliner, untuk merasakan makanan khas dari suatu daerah yang dikunjungi.

Jadi menurut pendapat saya, salah satu cara menikmati hidup dan mendapatkan rasa rileks saat ini adalah melalui makanan. Berwisata kuliner, dapat di rumah sendiri (bikin masakan enak sendiri), mengunjungi tempat makan pinggir jalan, restoran mewah, atau bagi yang berduit dapat ke luar kota atau ke luar negeri untuk mencicipi makanan khas setempat.

Proses makan diyakini bukan hanya sekadar ritual mengisi perut supaya berenergi dan sehat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Namun sudah menjadi ritual yang dapat memberikan harmoni bagi lidah. Harmoni itu didapatkan dari sensasi rasa dari kelezatan makanan itu sendiri. Kalau biasanya dari mata turun ke hati, untuk urusan makan menjadi dari lidah turun ke hati.

Demi merasakan harmoni makanan lezat tersebut, saya mendatangi tempat-tempat makan yang enak (belum tentu mahal lho ya) untuk proses relaksasi tubuh dan pikiran saya. Yang saya pentingkan adalah rasa. Kalau soal tampilan atau interior tempat makannya, itu pertimbangan ke sekian. Menurut saya, interior yang bagus itu adalah bonus bagi mata. Namun kelezatan rasa adalah yang utama bagi lidah saya.

Tujuan lainnya adalah saya ingin mendukung perkembangan bisnis kuliner di Indonesia khususnya UMKM kuliner, agar mampu meningkatkan skala ekonominya, untuk kesejahteraan keluarga, bangsa dan negara (harus itu).

Semoga menginspirasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menunggu Hujan Reda di Waroeng Nasi Djembat

Sensasi Makan Mangut di Mangut Lele Bu Is

Sensasi Rasa di Pecak Ikan & Ayam Bakar Pare Sunda